STRATEGI UTAMA DALAM MEMBENTUK EMPLOYEE ENGAGEMENT BAGI PERUSAHAAN
03 August 2017
Category: HUMAN RESOURCE
Penulis:
Dian Khalisha, S.M.
Anda pernah mendapati fenomena terjadinya employee turn over tinggi pada perusahaan atau lingkungan kerja Anda?
Dewasa ini, banyak sekali terdengar kondisi tingkat employee turn over menjulang tinggi di beberapa perusahaan. Maraknya fenomena ini dilatarbelakangi oleh berbagai penyebab, salah satunya karena karyawan tidak memiliki rasa keterikatan dengan perusahaan. Hal ini menyebabkan karyawan ingin mencari batu loncatan yang lebih dibanding perusahaan sebelumnya, sehingga memutuskan untuk keluar dari pekerjaan dan tidak lagi memberikan kontribusi bagi keberlangsungan perusahaan.
Tingginya tingkat employee turn over pada perusahaan merupakan sebuah ancaman bagi kemajuan bisnis. Mengapa demikian? Karena perusahaan akan terus berkutat pada upaya memberikan pelatihan-pelatihan berulang mulai awal bagi karyawan baru, sehingga tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan apa yang telah dimiliki saat ini. Oleh karena itu, perusahaan harus aware terhadap keadaan ini. Perusahaan perlu melakukan strategi-strategi jitu guna menimbulkan rasa keterikatan bagi karyawan atau biasa disebut sebagai employee engagement. Jadi, apa saja strategi yang harus dilakukan untuk membentuk employee engagement?
- Berikan peluang pengembangan skill dan karir yang memadai. Sebagai pelaku bisnis, kita perlu menyediakan wadah bagi pengembangan skill dan karir karyawan. Sosialisasikan bahwa perusahaan memberikan fasilitas pengembangan skill sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan pada masing-masing jabatan, serta pengembangan karir yang cemerlang bagi karyawan berprestasi. Dengan demikian, karyawan menjadi terpacu untuk memberikan kontribusi kinerja terbaik bagi perusahaan
- Buat sistem feedback yang kuat. Dalam setiap project atau kegiatan kerja, selalu berikan feedback atas apa yang telah dihasilkan oleh tim dibawahnya. Hal ini sebagai pembelajaran bagi karyawan atas apa yang telah diraih, dan apa yang harus dilakukan guna perbaikan dan pengembangan kedepan.
- Bentuk komunikasi dua arah. Selalu libatkan aspirasi karyawan dalam setiap kesempatan, termasuk dalam pengambilan keputusan penting bagi perusahaan. Hal ini dapat membuat karyawan merasa dihargai dan memiliki kesempatan untuk menyampaikan aspirasi dan informasi yang dimiliki. Bukan hanya harus diam dan menunggu perintah dari atasan saja, sehingga dapat menghambat potensi-potensi unggul dalam diri karyawan
- Mulailah dari level paling atas. Pastikan bahwa seluruh manajemen tingkat atas (Direktur, Manajer, Supervisor, dll) telah memahami bagaimana pentingnya membentuk employee engagement bagi perusahaan. Sehingga, segala strategi yang akan dilakukan perusahaan dalam upaya membentuk employee engagement dilaksanakan dan didukung oleh seluruh jajaran manajemen. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan, karena keberhasilan sebuah tim dalam mengembangkan kemampuan dan kinerja nya sangat bergantung pada atasannya. Apabila jajaran manajemen tidak mendukung strategi pembentukan employee engagement, maka dapat dipastikan perusahaan akan kesulitan mempertahankan karyawan yang dimiliki.
- Mulailah dari hari pertama. Lakukan strategi tersebut mulai dari hari pertama seorang karyawan baru masuk bekerja di perusahaan. Berikan sosialisasi terhadap program-program pengembangan skill dan karir karyawan, kesempatan untuk terlibat dalam moment-moment penting perusahaan, keterbukaan dalam berkomunikasi, serta dukungan penuh dari atasan dalam merangkul mereka untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan kerja baru.
Dengan menerapkan strategi-strategi pembentuk employee engagement secara menyeluruh serta didukung oleh manajemen puncak, maka perusahaan dapat menghasilkan karyawan yang memiliki rasa keterikatan dengan perusahaan, sehingga memberikan kontribusi penuh bagi kemajuan perusahaan jangka panjang.