Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

Menciptakan Tim Yang Unggul Dengan Penerapan Gaya Kepemimpinan Yang Tepat

19 July 2016
Category: HUMAN RESOURCE
Penulis:         Dian Khalisha Dwi Nurhadi, S.M.
Menciptakan Tim Yang Unggul Dengan Penerapan Gaya Kepemimpinan Yang Tepat

Gaya kepemimpinan merupakan cara yang dipilih dan dipergunakan seorang pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku anggota perusahaan dibawahnya. Gaya kepemimpinan tentu sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia di dalam perusahaan. Oleh karena itu, pemilihan gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang pemimpin perlu menjadi perhatian utama agar berhasil membentuk dan mengelola tim yang unggul.

Gaya kepemimpinan yang tepat dapat memotivasi karyawan untuk menghasilkan kinerja yang lebih maksimal. Sebaliknya, gaya kepemimpinan yang kurang tepat, justru menimbulkan karyawan tidak berkembang dan tidak menghasilkan kinerja optimal sesuai harapan perusahaan.

Jadi, bagaimana cara menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat?

Sebelum kita dapat menerapkan gaya kepemimpinan yang baik, kita harus memahami terlebih dahulu gambaran besar dari gaya kepemimpinan yang biasa diterapkan diperusahaan, setelah itu baru kita bisa menentukan gaya kepemimpinan mana yang lebih relevan untuk diterapkan pada tim kita. Terdapat berbagai macam gaya kepemimpinan yang biasa diterapkan seorang pimpinan di perusahaan, sebagai berikut:

  1. Kepemimpinan Otoriter. Merupakan gaya kepemimpinan yang bersifat terpusat pada pemimpin sebagai satu-satunya penentu, penguasa dan pengendali anggota perusahaan dalam mencapai tujuan. Pada gaya kepemimpinan ini, seorang pemimpin tidak memberikan hak sedikitpun pada bawahan untuk ikut berpartisipasi dalam memberikan keputusan, menyampaikan usulan, maupun memecahkan sebuah masalah. Hal ini menimbulkan iklim kerja yang tegang, saling mencurigai, dan tidak mempercayai satu sama lain antar anggota perusahaan.
  2. Kepemimpinan Demokratis. Gaya kepemimpinan ini berpandangan bahwa manusia merupakan makhluk yang memiliki harkat dan martabat yang mulia dengan hak asasi yang sama. Oleh karena itu, pemimpin dengan gaya kepemimpinan ini mengimplementasikan nilai-nilai demokratis, seperti mengakui dan menghargai karyawan sebagai bagian penting yang menunjang keberhasilan tim, memberikan hak dan kesempatan yang sama pada setiap karyawan untuk mengekspresikan diri melalui prestasi kerja di bagian masing-masing, serta terbuka terhadap ide, pandangan, dan saran dari bawahannya.
  3. Kepemimpinan Bebas (Laissez Faire atau Free-Rein). Gaya kepemimpinan ini berpandangan bahwa anggota organisasinya mampu mandiri dalam membuat keputusan atau mampu mengurus dirinya masing-masing, dengan sedikit pengarahan dalam merealisasikan tugas-tugasnya. Dampak yang mungkin muncul dari kepemimpinan ini adalah terjadinya kekacauan karena karyawan memiliki tipe berbeda serta kemampuan berbeda dan bertindak kearah yang berbeda pula.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat direkomendasikan bahwa gaya kepemimpinan yang lebih dapat mendorong karyawan untuk memberikan kinerja terbaik adalah dengan menerapkan gaya kepemimpinan demokratis. Pemimpin memberikan masukan dan arahan kepada bawahan, namun tetap terbuka terhadap aspirasi bawahannya, sehingga bawahan memiliki kesempatan terbuka luas untuk mengembangkan ilmu dan kemampuan yang dimiliki. Dengan demikian, akan tercipta tim yang unggul, dan menghasilkan kinerja optimal bagi perusahaan.

Terbentuknya tim yang kuat dapat menghasilkan kinerja yang unggul bahkan melebihi harapan perusahaan.

   For Further Information, Please Contact Us!