Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

INVENTORY MANAGEMENT – ABC ANALYSIS (Part 1)

20 June 2016
Category: MANAGEMENT SYSTEM
Penulis:         Inge Kumalasari, S.E.
INVENTORY MANAGEMENT – ABC ANALYSIS (Part 1)

Analisis ABC merupakan merupakan klasifikasi dari suatu kelompok material atau barang dalam susunan menurun berdasarkan biaya penggunaan material itu per periode waktu (harga per unit material dikalikan volume penggunaan dari material itu selama periode tertentu). Periode waktu yang umum digunakan adalah satu tahun.Analisis ABC juga dapat diterapkan menggunakan kriteria lain, bukansemataberdasarkan biaya akan tetapi tergantung pada faktor-faktor penting apa yang menentukan material itu.

Klasifikasi ABC ini umum digunakan dalam pengendalian inventory material pada pabrik, inventori produk akhir pada gudang barang jadi, inventori obat-obatan pada apotek, inventori suku cadang pada bengkel atau toko, inventori produk pada supermarket atau toserba, dan lain-lain.

Pada dasarnya terdapat sejumlah faktor yang menentukan kepentingan suatu material, yaitu:

  • Nilai total uang dari material;
  • Biaya per unit dari material;
  • Kelangkaan atau kesulitan memperoleh material;
  • Ketersediaan sumber daya, tenaga kerja, dan fasilitas yang dibutuhkan untuk membuat material itu;
  • Panjang dan variasi waktu tunggu (lead time) dari material, sejak pemesanan materialitu pertama kali sampai kedatangannya;
  • Ruang yang dibutuhkan untuk menyimpan material itu;
  • Risiko penyerobotan atau pencurian material itu;
  • Biaya kehabisan stok atau persediaan (stockout cost) dari material itu;
  • Kepekaan material terhadap perubahan desain.

Salah satu tujuan manajemen persediaan adalah mengendalikan persediaan pada harga terendah. Selain itu, untuk mengetahui barang mana yang perlu atau tidak perlu dimonitor sangat ketat, karena hal itu merupakan pemborosan dengan biaya pengawasan lebih besar dibandingkan nilai barang itu sendiri. Melalui identifikasi persediaan barang-barang secara individual, manajemen dapat lebih efektif mengalokasikan sumber daya – sumber dayanya untuk mengendalikan barang yang relatif sedikit dengan nilai tertinggi yang memerlukan perhatian lebih besar.

Prosedur Pengelompokkan

Terdapat sejumlah prosedur untuk mengelompokkan material-material inventori ke dalam kelas A, B, dan C, antara lain:

  • Tentukan volume penggunaan per periode waktu (biasanya per tahun) dari material-material inventori yang ingin diklasifikasikan;
  • Kalikan volume penggunaan per periode waktu (per tahun) dari setiap material inventori dengan biaya per unitnya guna memperoleh nilai total penggunaan biaya per periode waktu (per tahun) untuk setiap material inventori itu;
  • Jumlahkan nilai total penggunaan biaya dari semua material inventori itu untuk memperoleh nilai total penggunaan biaya agregat (keseluruhan);
  • Bagi nilai total penggunaan biaya dari setiap material inventori itu dengan nilai total penggunaan biaya dari setiap material inventori itu;
  • Daftarkan material-material itu dalam rank persentase nilai total penggunaan biaya dengan urutan menurun dari terbesar sampai terkecil;
  • Klasifikasikan material-material inventori itu ke dalam kelas A, B, dan C dengan kriteria 20% dari jenis material diklasifkasikan ke dalam kelas A, 30% dari jenis meterial diklasifikasikan ke dalam kelas B, dan 50% dari jenis material diklasifikasikan ke dalam kelas C.

Cara Pengelompokkan

·Persediaan kelompok A

Kelompok A adalah persediaan yang jumlah nilai uang per tahunnya tinggi, tetapibiasanya volumenya kecil. Kurang lebih 10% dari jumlah barang mewakili 70% dari nilai barang secara keseluruhan.

·Persediaan kelompok B

Kelompok B adalah persediaan yang jumlah nilai uang per tahunnya sedang, tetapi biasanya volumenya sedang. Kurang lebih20% dari jumlah barang mewakili kurang lebih 20% dari nilai barang secara keseluruhan.

·Persediaan kelompok C

Kelompok C adalah persediaan yang jumlah nilai uang per tahunnya rendah, tetapi biasanya volumenya besar. Sisanya 70% dari jenis barang hanya mewakili kurang lebih 10% dari nilai barang secara keseluruhan.

Klasifikasi barang persediaan menurut konsep ABC adalah klasifikasi menurut nilai barang. Nilai tidak hanya berarti harga per satuan barang tetapi dapat juga nilai pemakaian barang tersebut dalam periode tertentu. Besaran presentase untuk masing-masing jenis barang tersebut umumnya berkisar antara jumlah dalam tabel dibawah ini:

bersambung......

   For Further Information, Please Contact Us!