Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

Self Marketing Untuk Personal Branding

21 November 2015
Category: HUMAN RESOURCE
Penulis:         Yuanita Agata Talentine, S. Psi
Self Marketing Untuk Personal Branding

Konsep pemasaran, secara sederhana lebih dikenal sebagai proses penjualan produk, baik berupa barang ataupun jasa kepada konsumen. Pada akhirnya, konsep ini berkembang dari yang semula hanya proses menjual saja, akhirnya menjadi sebuah upaya dimana produsen akan memberikan nilai tambah sebuah produk sebelum sampai kepada customer. Lantas bagaimana hal ini dapat dikaitkan dengan pemasaran diri/ self marketing?

Self marketing dalam hal ini bukan dalam konteks negatif, namun lebih kepada bagaimana kita dapat ‘menjual diri’ kita dengan keunggulan kompetitif yang kita miliki. Ini merupakan hal penting yang harus dilakukan seorang professional. Pasalnya, self marketing merupakan strategi dalam meraih kesuksesan dalam karir. Mengingat setiap individu memiliki aspek yang unggul dalam dirinya ataupun kelemahan terkait dengan penguasaan dalam bidang pekerjaannya, maka melakukan usaha peningkatan kompetensi yang masih lemah juga harus dilakukan. Hermawan Kartajaya dalam bukunya yang berjudul “Marketing Yourself” menjelaskan tentang bagaimana kita dapat membangun kompetensi yang bersaing dan memasarkan diri kita dengankonsep Sembilan Elemen Pemasaran:

1. Segmentation: View your marketing creatively

Apabila kita telah bekerja maka yang disebut sebagai pasar adalah orang-orang yang ada di perusahaan kita, seperti bos kita, teman setingkat maupun anak buah. Kita harus lebih kreatif dengan melihat dimana tempat kita bekerja saat ini sehingga dapat memperlakukan orang-orang tersebut sesuai dengan karakternya.

2. Targeting: Allocate your resources effectively

Prinsip targeting digunakan karena sumberdaya dalam diri kita adalah terbatas. Sumberdaya dalam hal ini adalah waktu, tenaga/pikiran kita. Sebagai indovidu, kita tidak pernah memiliki unlimited time sehingga kita harus memanfaatkan waktu kita secara efektif dan efisien.

3. Positioning: Lead your customer credibly

Positioning mencerminkan apa yang dapat kita berikan kepada pelanggan. Apabila kita sudah bekerja dalam sebuah perusahaan, maka kita harus memposisikan diri kita agar memiliki sesuatu yang berbeda dengan rekan-rekan lain dalam sebuah divisi/departemen. Didalam marketing, untuk dapat bersaing, kita harus mampu melebihi orang lain dan memiliki keunikan/nilai tambah. Keunikan itu yang akan menjadi positioning kita.

4. Differentiation: Integrate your content and context.

Dalam hal ini content adalah apa yang menjadi ‘isi’ atau ‘bobot’ dari kita. Isi tersebut nampak dari pendidikan yang pernah kita tempuh, pengalaman-pengalaman yang pernah kita peroleh dan bakat yang kita miliki. Sedangkan context dalam hal ini secara sederhana adalah sesuatu yang membungkus daripada content. Misalnya saja seperti kemampuan komunikasi/ kemampuan interpersonal. Hal ini dikarenakan banyak orang pandai yang content-nya/ isi-nya penuh namun kurang bisa berkomunikasi dengan orang lain dengan baik. Selain itu juga bisa jadi memiliki impact yang kurang baik seperti cara berpakaian/ berpenampilan.

5. Marketing Mix: Integrate your offer and access

Marketing mix dalam hal ini meliputi 4P, yaitu Product,Price, Place, Promotion. Apabila kita telah memiliki strategi positioning dengan benar dan kita menunjang positioning kita adalah servis, yakni hal apa saja yangd apat kita berikan kepada customer.

Misalnya saja kemampuan marketing, kemampuan public relation/kemampuan dalam pengelolaan sumber daya, semua ini adalah produk. Apabila kita seorang fresh graduate mungkin kita masih belum berani menentukan harga, namun jika kita telah memiliki service yang bagus/ produk kita ini bagus, kita harus berani menentukan harga. Disisi lainkita harus menawarkan diri dalam arti menawarkan servis yang kita miliki dan juga harus memasang harga. Selain itu kita juga harus dapat diakses melalui place dan promotion. Dalam artian kita dapat diakses melalui channel mana dan jasa apa yang kita jual.

6. Selling: Build long –term relationship with your customer

Selling adalah tentang bagaimana kita dapat mengintegrasikan diri dengan pelanggan. Dalam hal ini marketing diri tidak sama dengan memarketingkan sebuah produk/jasa. Yang penting adalah kita harus pandai menjaga interaksi dengan orang terutama yang menjadi target pasar kita.

7. Brand: Avoid the Commodity-like trap

Bagaimana membuat nama kita menjadi sebuah brand? Hal ini agar kita bisa lebih dikenal dan tidak seperti orang-orang kebanyakan. Misalnya saja apabila kita telah bekerja dalam sebuah perusahaan, kita dapat membranding diri kita di kantor dengan tidak hanya sebagai orang yang pintar secara teknis pekerjaan namun juga orang yang supel dan kreatif. Jagalah nama baik kita, sebab brand is value.

8. Service: make service as your way of life.

Pada dasarnya servis memiliki tiga tingkatan, yaitu dari sisi intelektual, emosional dan spiritual. Dalam tingkat intelektual, kita harus mempelajari teknik pelayanan agar brand kita bagus. Kita juga harus belajar untuk mengontrol mood kita dan memahami mood orang lain agar dapat menyesuaikan servis kita dengan tepat kepada orang tersebut. Disisi lain kita harus berusaha menganggap bahwa servis merupakan tugas kita sehingga apabila ingin dianggap lebih bagus lagi, kita harus memasukkan servis ini sebagai bagian dari ibadah dalam bentuk pelayanan kepada orang lain.

Process: Improve your quality, Cost andDelivery.

Dalam setiap servis yang harus diperhatikan adalah menjaga kualitas. Proses penanganan keluhan customer, permintaan pelanggan dan servis baru yang kreatif dan inovatif sangat diperlukan untuk menunjang peningkatan servis itu sendiri. Disisi lain kita juga harus memperhatikan agar biaya tetap efisiendan dapat diberikan tepat waktu.

Pada dasarnya keterampilan marketing diri harus dimiliki oleh setiap orang untuk dapat bersaing di era saat ini. Memarketingkan diri bukan berarti identik dengan menyombongkan diri, namun memasarkan diri mencakup memahami diri sendiri dan menampilkannya. Membuat orang lain memiliki kesan tersendiri terhadap kita. Kita juga dapat memberi harga yang layak pada diri sendiri sehingga dapat memposisikan pada kondisi yang layak.

   For Further Information, Please Contact Us!