Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

MELATIH DIRI UNTUK MENDENGARKAN (Listening For Success)

25 February 2015
Category: SECRETARY
Penulis:         PIA MARIANTI SUTANANDI
MELATIH DIRI UNTUK MENDENGARKAN  (Listening For Success)

Tidak bisa mendengar bukan berarti tuli, orang yang tuli sekalipun masih bisa mendengarkan walaupun tidak melalui telinga. Mendengarkan tidak melulu harus melalui telinga karena mendengarkan adalah aktifitas untuk mendapatkan informasi sehingga mendengarkan juga dapat dilakukan dengan panca indera yang lain disamping telinga.

Sebuah riset menunjukkan bahwa dalam berkomunikasi kita menghabiskan porsi 45% untuk mendengar; 30% berbicara; 16% untuk membaca dan 9% untuk menulis. Namun sebaliknya waktu yang digunakan untuk melatih diri dalam hal tersebut diatas diberikan dengan prioritas yang berlawanan. Misalnya pembelajaran yang paling banyak memakan waktu adalah berkaitan dengan menulis dan membaca, kemudian bagaimana berbicara.

Relatif sedikit sekali orang yang menyadari bagaimana pentingnya kemampuan dalam mendengarkan. Dengan kemampuan kita dalam mendengarkan, akan mempermudah kita untuk mengetahui apa yang sedang terjadi serta masalah yang ada, mempermudah menghadapi/berhubungan dengan orang lain, memahami cara berpikir mereka sehingga dapat melakukan pendekatan dengan tepat berkaitan dengan permasalahan yang terjadi terhadap orang tersebut, membantu meminimalisir terjadinya perselisihan pendapat, serta akses untuk memperoleh gagasan baru lebih terbuka.

Keterampilan dalam mendengarkan mudah dipelajari tetapi sukar untuk dijadikan kebiasaan. Rata-rata kecepatan orang berbicara adalah 125 kata per menit akan tetapi kemampuan mendengarkan adalah 500 kata permenit. Bagaimana kita bisa memanfaatkan kelebihan kapasitas ini sangatlah penting. Anda dapat menjadi pendengar yang baik jika anda:

  • Mengatasi hambatan dan kebiasaan buruk dalam mendengarkan seperti tidur, melamun, mendengar yang dianggap penting saja, berpura-pura, membiarkan adanya gangguan dan lain-lain;
  • Menyediakan waktu yang cukup untuk mendengarkan;
  • Meminimalisir adanya interupsi dan gangguan hallo effect lainnya;
  • Melibatkan diri dengan menunjukkan antusiasme;
  • Menyatukan persepsi dengan mengajukan pertanyaan dan meminta pendapat.

Cobalah untuk mendengarkan apa yang tersirat bukan hanya yang tersurat. Karena mendengar juga adalah proses mengingat informasi, membuat catatan adakalanya perlu untuk membantu anda agar tetap fokus. Tetapi jangan keranjingan mencatat karena itu dapat mengisyaratkan “Saya mencatat semua yang Anda katakan, jadi hati-hatilah dengan kata-kata Anda!” disamping terlalu banyak mencatat juga dapat menglaihkan perhatian Anda dari maksud pesan yang sebenarnya.

   For Further Information, Please Contact Us!