Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

Manajemen Lingkungan Berorientasi Keuntungan

19 September 2015
Category: PRODUCTIVITY AND QUALITY
Penulis:         Rini Khairunissa'i, S.T.
Manajemen Lingkungan Berorientasi Keuntungan

Environment - Oriented Cost Management (EoCM) adalah satu perangkat dari Profitable Environmental Management (PREMA) yang meningkatkan kemampuan industri menengah kecil secara sistematis dan berkesinambungan untuk:

  • Mengurangi baik biaya produksi yang tampak dan yang tersembunyi melalui pengurangan biaya NPO, seperti:bahan baku, air dan energi yang digunakan dalam produksi
  • Mengurangi dampak lingkungan negatif perusahaan
  • Mempromosikan perubahan proses internal, yang meningkatkan efisiensi organisasi secara keseluruhan, transparansi dalam perusahaan dan efektifitas penerapan langkah-langkah, dan jgua partisipasi dan motivasi setiap pekerja yang selanjutnya akan mendorong proses perbaikan yang berkesinambungan

EoCM diperkenalkan dalam perusahaan dengan menggunakan 6 tahapan yang dapat diulang sesuai kebutuhan:

KONSEP PRODUKSI BERSIH

Produksi Bersih (cleaner production) bertujuan untuk mencegah dan meminimalkan terbentuknya limbah atau bahan pencemar lingkungan diseluruh tahapan produksi. Disamping itu, Produksi Bersih juga melibatkan upaya-upaya untuk meningkatkan effisiensi penggunaan bahan baku, bahan penunjang dan energi diseluruh tahapan produksi. Dengan menerapkan konsep produksi bersih, diharapkan sumberdaya alam dapat lebih dilindungi dan dimanfaatkan secara berkelanjutan.

Prinsip-prinsip pokok dalam strategi produksi bersih dituangkan dalam 5 R (Re-think, Re-use, Reduction, Recovery and Recycle) adalah sebagi berikut;

RE-THINK, adalah suatu konsep pemikiran yang harus dimiliki pada saat awal kegiatan akan beroperasi. Implikasi dari re-think adalah:

Perubahan dalam pola produksi dan konsumsi berlaku baik pada proses maupun produk yang dihasilkan, sehingga harus dipahami betul analisis daur hidup produk.

Upaya produksi bersih ini tidak dapat berhasil dilaksanakan tanpa adanya perubahan dalam pola pikir, sikap dan tingkah laku dari semua pihak terkait baik pemerintah, masyarakat maupun kalangan dunia usaha.

REUSE, atau penggunaan kembali adalah suatu teknologi yang memungkinkan suatu limbah dapat digunakan kembali tanpa mengalami perlakuan fisika/kimia/biologi. Implikasi dari re-use adalah penggunaan kembali un-treated water, pemakaian kemasan bahan kimia untuk bahan kimia sejenis

REDUCTION, atau pengurangan limbah pada sumbernya adalah teknologi yang dapat mengurangi atau mencegah timbulnya pencemaran diawal produksi. Implikasi dari reduction adalah mengurangi dan meminimisasi penggunaan bahan baku, air dan energi serta menghindari pemakaian bahan baku berbahaya dan beracun serta mereduksi terbentuknya limbah pada sumbernya sehingga mencegah dari atau mengurangi timbulnya masalah pencemaran dan kerusakan lingkungan serta resikonya terhadap manusia.

RECOVERY, adalah teknologi untuk memuliakan suatu bahan/energi dari suatu limbah untuk kemudian dikembalikan kedalam proses produksi dengan atau tanpa perlakuan fisika/kimia/biologi. Implikasi recovery adalah: Me-recover khrom pada limbah padat dari industri kulit, me-recover timah hitam dari limbah aki bekas, dll.

RECYCLING, atau daur ulang adalah teknologi yang berfungsi untuk memanfaatkan limbah dengan memprosesnya kembali ke proses semula yang dapat dicapai melalui perlakuan fisika/kimia/biologi. Implikasi recycling adalah: Daur ulang limbah plastik menjadi bijih plastik, daur ulang air proses, energi, dll.

Prinsip-prinsip diatas, lebih diarahkan pada pengaturan diri sendiri (self regulation) daripada pengaturan secara command and control. Jadi pelaksanaan program produksi bersih ini tidak hanya mengandalkan peraturan pemerintah saja, tetapi lebih didasarkan pada kesadaran untuk merubah sikap dan tingkah laku seluruh stakeholders.

Implementasi MeLOK (Manajemen Lingkungan BerOrientasi Keuntungan) di Industri Besar

Manajemen Lingkungan BerOrientasi Keuntungan merupakan Suatu metode yang sistematis, terstruktur dan terorganisir dalam penerapan Produksi Bersih di Industri.

Penerapan MeLOK ini juga dapat mendukung program lingkungan di industri seperti 5R, 5S, Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14001, Total Cost Reduction dan PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) yang dikembangkan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup.

Kelebihan dari metode MeLOK ini adalah:

1. Dapat mengidentifikasi inefficiency dari suatu proses produksi pada industri sampai detail dengan memperkenalkan konsep NPO (Non Product Output).

2. Dengan tindakan perbaikan dari segi efisiensi bahan baku, energi, air dan pengurangan limbah, dapat meningkatkan kinerja lingkungan di industri tsb.

3. Beberapa temuan dalam indentifikasi masalah dapat dilakukan perbaikan dari segi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

4. Setelah metode ini diperkenalkan ke industri, untuk selanjutnya dapat dilakukan sendiri oleh internal perusahaan (swadaya). Sehingga kedepan program ini dapat berkelanjutan.

Beberapa industri di Indonesia yang telah menerapkan Program MeLOK yaitu:PT. Indonesia Power UBP Suralaya, PT. International Chemical Industry / Intercallin (Baterei ABC), PT. Indonesia Power UBP Priok, PT. Bando Indonesia (Group Gajah Tunggal). Metode MeLOK ini terbukti sangat efektif dan telah berhasil diterapkan pada beberapa industri menengah dan besar di Indonesia dengan memberikan 3 keuntungan sekaligus dari segi Finansial, Lingkungan dan Organisasi.

   For Further Information, Please Contact Us!