INOVASI YANG BERSIFAT IMPERATIF PADA INTERNAL AUDIT
02 May 2020
Category: INTERNAL AUDIT
Penulis:
Ricky Richard Bua, SE., MM.
Fungsi audit internal secara bertahap telah mengadopsi perkembangan pada teknologi dan metodologi yang terbaru, serta secara langsung ikut memperluas layanan tersebut pada berbagai bidang seperti penilaian terhadap nilai budaya dan cara dalam menangani berbagai bakat yang dapat memberikan manfaat yang lebih besar terhadap suatu perusahaan.
Pada dasarnya fungsi internal audit di seluruh dunia berbeda-beda, tergantung pada apa yang mnejadi fokus utama dari perusahaan yang terdapat pada suatu negara. Sebisa mungkin departemen internal audit ters melakukan inovasi untuk memberikan nilai tambah kepada perusahaan. Tentunya perusahaan dalam hal ini terus mengikuti berbagai perubahan yang terjadi dan berusaha untuk memahami dan menerapkan berbagai pendekatan terbaik seperti pada penggunaan teknologi yang terbaru serta mumpuni.
Selain lebih banyak menggunakan berbagai analitik dan jenis inovasi lainnya, kepala internal audit atau yang lebih dikenal dengan istilah Chief Audit Executive (CAE) lebih memprioritaskan pada strategis utama mereka dengan terus memperkuat apa yang menjadi kekuatan dalam departemen internal audit itu sendiri serta menjalin hubungan yang erat dengan berbagai departemen yang tentunya menjadi mitra kerja mereka.
Inovasi yang dilakukan oleh departemen audit internal terkait dengan berbagai dampak dan pengaruh yang lebih kuat yang dilakukan secara umum, survei menunjukkan bahwa kelompok internal audit yang telah mengadopsi pendekatan yang bersfiat inovatif akan cenderung memiliki pengaruh yang lebih besar daripada yang tidak melakukan tidakan inovatif.
Setiap departemen internal audit dapat berinovasi, dan inovasi yang dilakukan dapat dimulai dengan cara-cara kecil. Misalnya, tim audit internal dapat mulai dengan mengidentifikasi ketidakefisienan dalam proses dan kegiatannya. Ini dapat menghasilkan berbagai gagasan untuk penggunaan teknologi, berbagai kegiatan yang dilakukan, seperti pelatihan ekstraksi data, untuk dapat mengurangi ketidakefisienan tersebut.
Meskipun beberapa inovasi yang dilakukan dengan melibatkan teknologi serta anggaran yang lebih besar pastinya, inovasi yang paling nyata yang diperlukan dalam audit internal biasanya selalu melibatkan perubahan pada pola pikir. Pola pikir yang diinginkan adalah bagaimana tim yang ada bisa menjadi lebih proaktif, berwawasan kedepan, lebih terlibat dengan para pemangku kepentingan, lebih fokus pada memberikan nilai bisnis dan wawasan daripada pola pikir audit internal yang masih terlihat seperti tradisional.