Intelectual Capital
08 July 2015
Category: ACCOUNTING
Penulis:
Gadis Yusrani Juniarlin, S.E.
Perkembangan perekonomian dewasa ini membawa dampak perubahan yang cukup signifikan terhadap pengelolaan suatu bisnis dan penentuan strategi dalam bersaing. Pengelolaan bisnis bukan lagi sekedar kepemilikan aktiva berwujud, namun sudah merambah pada aspek inovasi, sistem informasi, pengelolaan organisasi dan sumber daya manusia yang merupakan aset tidak berwujud yang dimiliki perusahaan. Pengetahuan yang dianggap sebagai komponen esensisal bisnis dan sumber daya strategi untuk memeroleh dan mempertahankan manfaat kompetisi merupakan alat untuk melakukan pengukuran kinerja perusahaan. Oleh karena itu, untuk menitik beratkan pentingnya asset pengetahuan, organisasi bisnis dapat menerapkan sistem manajemen dan penilainnya yang berbasis pengetahuan dengan pendekatan Intellectual Capital (IC).
PENGERTIAN INTELLECTUAL CAPITAL (IC)
Modal yang konvensional menjadi sedikit kurang penting dibandingkan dengan modal yang berbasis pada pengetahuan dan teknologi. Melalui pengetahuan dan teknolgi inilah, perusahaan dapat menemukan cara menggunakan sumber daya secara efisien dan ekonomis, yang nantinya akan memberikan keunggulan dalam kompetisi atau bersaing. Intellectual Capital (IC) mengacu pada pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh suatu kolektiviitas sosial, seperti sebuah organisasi, komunitas intelektual atau praktek profesioanal. Intellectual Capital (IC) mewakili sumber daya yang bernilai dan kemampuan perusahaan untuk mengambil keputusan atau tindakan yang didasarkan pada pengetahuan.Secara umum, setiap organisasi bisnis menempatkan aspek Intellectual Capital (IC) di dalam bentuk asset dan sumber daya, perspektif, dan kemampuan eksplisit dan tersembunyi, data, informasi, pengetahuan, dan kebijakan yang diterapkan di dalam manajemen perusahaan tersebut.
Dengan kata lain, Intellectual Capital (IC) merupakan bagian dari pengetahuan yang mampu memberikan kontribusi dan dapat memberi nilai tambah bagi perusahaan.
ELEMENINTELLECTUAL CAPITAL (IC)
Di dalam intellectual capital, terdapat beberapa elemen yang sangat berhubungan erat, yaitu Human Capital (kompetensi karyawan atau sumber daya manusia), Structural Capital (struktur internal organisasi), dan Customer Capital (hubungan eksternal pasar dan pelanggan. Tiga elemen utama tersebut dapat menghasilkan keunggulan bagi perushaa untuk bersaing.
Human Capital (Modal Sumber Daya Manusia)
Sumber daya manusia merupakan elemen terpenting dalam perusahaan karena sumber daya manusia dianngap sebagai peredaran darah (pelaku utama) di dalam intellectual capital. Sumber daya manusia meruapakan sumber inovasi dan improvisasi, tetapi merupakan elemen yang paling sulit untuk diukur karena sebagai sumber pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi dalam suatu organisasi atau perusahaan. Modal sumber daya manusia dapat menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan solusi dan strategi terbaik berdsarkan pengetahuan, logika, dan analisa. Beberapa pertimbangan di dalam modal sumber daya manusia Beberapa pertimbangan di dalam modal sumber daya manusia yang dapat diukur antara lain: program pembelajaran dan pelatihan, pengalaman, kemampuan, monitoring, dan keahlian potensial personal.
Keterampilan yang melekat pada modal sumber daya manusia antara lain:
·Commodity Skill merupakan kemampuan atau keterampilan yang tidak spesifik untuk bisnis tertentu, dapat langsung diperoleh dan hampir sama nilainya bagi setiap bisnis. Misalnya: teknisi, administrasi, dan lain sebagainya.
·Leveraged Skill merupakan pengetahuan yang tidak terlalu spesifik untuk perusahaan industri, namun lebih berharga bagi suatu perusahaan dari pada perusahaan yang lainnya. Misalnya: programmer bank dengan programmer produksi.
·Proprietary Skill merupakan pengetahuan yang spesifik bagi suatu perusahaan, yang menjadi sebuah nilai jual dan berharga.
Misalnya: top manejemen dengan middle manajemen.
Secara umum, yang termasuk modal sumber daya manusia dan penting bagi perusahaan merupakan sumber daya manusia yang mampu menciptakan kekayaan atau manfaat dan nilai tambah bagi perusahaan.
Structural Capital (Modal Organisasi)
Selain human capital, intellectual capital juga mencakup structural capital atau modal organisasi. Modal organisasi merupakan kemmapuan organisasi dalam memenuhi proses operasional kegiatan perusahaan.Structural capital dapat menggambarkan kinerja intelektual secara keseluruhan yang ada di dalam perusahaan. Structural capital mencakup structural organisasi perusahaan yang membagi dan memisahkan tugas dan tanggung jawab, standar operasional, kebijakan, etos kerja, dan filosofi manejemen dalam sebuah organisasi. Alasan untuk mengelola modal struktural adalah adanya pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan, untuk mempersingkat waktu suatu pekerjaan, dan untuk memperbanyak manusia yang produktif. Di samping membuat peta dan memperdalam keahlian, manajemen eksplisit dalam modal struktural dapat meningkatkan produktivitas.
Relational capital Customer Capital (Modal Pelanggan)
Relational capital merupakan hubungan yang dimiliki oleh perusahaan dengan para mitranya (pemasok, pelanggan, perusahaan yang bersangkutan, dan pemerintah, serta masyarakat). Beberapa pengukuran hal berikut ini yang terdapat dalam modal pelanggan, yaitu:
·Customer Profile. Mengenali dan memahami pelanggan kita, potensi yang kita miliki untuk meningkatkan loyalitas, mendapatkan pelanggan baru, dan mengambil pelanggan dari pesaing.
·Custumer Duration. Frekuensi komunikasi dengan pelanggan untuk menghasilkan pelayanan yang berkualitas dan pelanggan yang loyal.
·Customer Role. Mengikutsertakan pelanggan ke dalam disain produk, produksi dan pelayanan
·Customer Support. Programapa yang digunakan untuk mengetahui kepuasan pelanggan.
·Customer Success. Kuantitas pembelian oleh pelanggan dalam periode tertentu.
Dari ketiga kategori aset intelektual: human capital, structural capital, dan customer capital, maka customer capital merupakan aset yang paling bernilai, karena lebih mudah ditelusuri dibandingkan dengan yang ditinggalkan orang, sistem, atau kemampuan.
INTELLECTUAL CAPITAL SEBAGAI ASET TIDAK BERWUJUD PERUSAHAAN
Karakteristik suatu aset adalah kemungkinan manfaat ekonomi masa depan yang didapatkan dan dikontrol oleh entitas sebagai hasil peristiwa atau transaksi masa lampau maka penulis berkesimpulan bahwa pada intinya suatu aktiva merupakan manfaat ekonomik dimasa yang akan datang, yang dapat dikuasai atau dikendalikan oleh perusahaan dan berasal dari transaksi masa lalu. Sifat-sifat dasar aktiva berikut ini akan dijelaskan dalam hubungannya dengan modal intelektual, yaitu:
1.Pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan sehubungan dengan pengembangan komponen utama modal intelektual berupa human capital, structural capital dan costumer capital, akan memberikan manfaat dimasa yang akan datang, yang selanjutnya akan menunjang going concern dan demi tercapainya tujuan (goal achievment) perusahaan.
2.Modal intelektual tidak dimiliki oleh perusahaan sepenuhnya, karena apa yang dimiliki oleh perusahaan adalah potensi yang ada di dalam ketiga komponen utama modal intelektual.
3.Human capital, structural capital, dan costumer capital merupakan hasil dari transaksi masa lalu yang dilakukan oleh perusahaan. Perlakuan modal intelektual sebagai core asset menjadi salah satu faktor ekonomi dari sebuah produksi disamping faktor tradisional seperti tanah, modal keuangan, dan modal fisik lainnya.
Modal intelektual hanya dapat dianggap sebagai aset tidak berwujud dan belum dapat diperlakukan sebagai aset seperti aset-aset lainnya yang dapat diukur dan dilaporkan dalam laporan keuangan perusahaan karena sulitnya pengukuran terhadap aset ini.
METODE PENGUKURAN INTELLECTUAL CAPITAL (IC)
Dalam hal pengukuran, ada banyak konsep pengukuran modal intelektual yang dikembangkan oleh para peneliti saat ini, antara lain:
1.Direct Intellectual Capital Methods (DIC). komponen-komponen ini dapat diidentifikasikan, komponen-komponen tersebut langsung dapat dievaluasi baik secara individu maupun sebagai suatu koefisien agregat (aggregated coefficient).
2.Market Capitalization Methods (MCM). Perhitungan terhadap perbedaan antara kapitalisasi pasar perusahaan dengan ekuitas pemegang sahamnya sebagai nilai dari modal intelektual atauintangible assetsperusahaan.
3.Return On Assets (ROA). Rata–rata laba sebelum pajak dalam suatu periode dibagi dengan nilai aset berwujud. Hasil dari pembagian ini merupakanreturn onassets perusahaan yang dapat dibandingkan dengan rata-rata industri.
4.Scorecards Methods (SC). Komponen dari aset tidak berwujud atau modal intelektual diidentifikasikan dan indikator yang ada dilaporkan dalam bentukscorecards atau grafik.
PELAPORAN INTELLECTUAL CAPITAL
Beberapa paradigma terkait pengungkapan atau pelaporan intellectual capital terkait:
1.Pengungkapan modal intelektual lebih banyak (95%) disajikan secara terpisah dan tidak ada yang disajikan dalam angka atau kuantitatif.
2.Pengungkapan mengenai modal eksternal lebih banyak dilakukan oleh perusahaan. Tidak terdapat pola tertentu dalam laporan-laporan tersebut.
3.Pelaporan dan pengungkapan modal intelektual dilakukan masih secara sebagian dan belum menyeluruh.
4.Secara keseluruhan perusahaan menekankan bahwa modal intelektual merupakan hal penting untuk menuju sukses dalam menghadapi persaingan masa depan. Namun hal itu belum dapat disajikan dalam laporan tahunan. Statement of intellectual capital merupakan pelaporan yang menyertai laporan tahunan maupun sebagai suatu konsep manajemen.
Oleh karena itu Intellectual Capital telah menjadi aset yang sangat bernilai dalam dunia bisnis modern. Hal ini menimbulkan tantangan bagi para akuntan untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengungkapkannya dalam laporan keuangan. Pengakuan terhadap intelektual capital yang merupakan penggerak nilai perusahaan dan keunggulan kompetitif makin meningkat, meskipun demikian pengukuran yang tepat atas modal intelektual masih terus dicari dan dikembangkan.