Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

Membuat Politik Kantor Bekerja Untuk Anda

21 February 2015
Category: HUMAN RESOURCE
Penulis:         Margareta Sugiarto, S. Psi
Membuat Politik Kantor Bekerja Untuk Anda

    Apa yang terlintas saat mendengar kata ‘politik kantor’? Sebagian orang alergi dengan kata ini dan beranggapan politik kantor merupakan suatu hal yang negatif sehingga akan menghindarinya. Akan tetapi politik kantor merupakan suatu keniscayaan dan suatu fakta yang tak terelakkan. Suka tidak suka, saat Anda memasuki suatu organisasi kerja, tidak akan bisa lepas dari politik kantor (office politics).

    Apakah politik kantor ?

    “The ways that power is shared in an organization or workplace, and the ways that it is affected by the personal relationships between the people who work there” –

    Politik kantor adalah cara-cara kekuasaan dibagi dalam suatu organisasi atau lingkungan kerja, dan cara-cara tersebut dipengaruhi oleh relasi pribadi antara orang-orang yang bekerja disana.

    Sesungguhnya tidak ada kata yang berbau negatif pada definisi tersebut. Relasi antara individu dengan kekuasaan ataupun pengaruh adalah hal yang lumrah. Bahkan dalam beberapa budaya kerja, “who you know” lebih penting daripada “what you know”. Contohnya, di Tiongkok bukan rahasia umum bila ingin sukses berbisnis atau maju dalam karir harus ada ‘Guanxi’ (terjemahan harafiah: koneksi) yang membuat orang Barat bingung karena sekilas mirip dengan nepotisme. Sedangkan di Indonesia konon harus pintar menunjukkan sikap ABS (Asal Bapak Senang) bila ingin maju.

    Namun demikian tidak selamanya politik kantor merupakan hal yang negatif. Politik itu sendiri jauh dari sesuatu yang negatif, adalah seni dan ilmu pengetahuan mempengaruhi orang lain ketika ada dua orang yang terlibat. Politik kantor merupakan strategi yang dimainkan orang untuk mendapatkan keuntungan, baik secara pribadi maupun kepentingan kelompoknya. Istilah politik kantor menjadi negatif ketika orang menghalalkan segala cara dan mengambil keuntungan di atas ‘pengorbanan’ orang lain. Dalam kondisi ini, politik kantor dapat saja mempengaruhi lingkungan kerja dan hubungan antarindividu di dalamnya. Sebaliknya, menjadikan politik kantor ‘positif’ membantu Anda mempromosikan diri dan lebih sering dikenal dengan istilah networking dan manajemen pemangku kepentingan.

    Sayangnya karena konotasi negatif yang ditimbulkannya banyak orang memandang politik kantor adalah hal yang harus dihindari. Padahal, untuk menjamin keberlangsungan kesuksesan, Anda harus memasuki arena politik kantor. Bila Anda menolak ‘politik negatif’ yang mungkin terjadi sekitar Anda dan menolak menghadapinya, bisa jadi Anda akan menjadi korban sementara orang lain mengambil keuntungan. Sebaliknya, ketika Anda mengabaikan ‘politik positif’, Anda dapat saja turut menghambat kemajuan Anda, dan tim Anda.

    Untuk menghadapi politik kantor tanpa terkesan sebagai penjilat, pertama-tama Anda harus menerimanya sebagai suatu kenyataan. Begitu Anda melakukan hal ini, bangunlah strategi untuk menghadapi perilaku politikal yang terjadi di sekitar Anda. Jadilah observer yang baik dan gunakan informasi yang Anda dapat untuk membangun jaringan yang kuat.

    Berikut ini merupakan langkah untuk politik kantor positif :

    1. Pemetaan

    Petakan kekuatan politik dari organisasi yang Anda masuki. Amati dan tanyakan:

      ·Siapa orang yang seseungguhnya berpengaruh ?

      ·Siapa yang memiliki kewenangan namun tidak memilikinya?

      ·Siapa yang dihormati?

      ·Siapa yang beprestasi dan menjadi mentor bagi yang lain?

      ·Siapakah “otak” di balik organisasi?


      2. Pahami Jaringan Informal

    Langkah selanjutnya begitu Anda memahami siapa memiliki peran apa dalam organisasi, Anda akan memiliki pandangan di mana kekuatan dan pengaruh berada . Sekarang pahami jaringan sosial yang berada di sekitar Anda:

      ·Siapa berkawan dengan siapa?

      ·Apakah ada ‘klik’ atau grup yang terbentuk?

      ·Siapa yang memiliki konflik antar-pribadi?

      ·Siapa yang kesulitan berkawan dengan yang lain?

      ·Atas dasar apa hubungan-hubungan tersebut terbentuk? Pertemanan, respek, atau manipulasi?

      ·Bagaimana ‘aliran’ pengaruh tersebut di antara semua grup yang ada?

    3.Bangun Hubungan

    Selanjutnya, Anda perlu membangun jaringan Anda sendiri:

      ·Jangan takut pada orang-orang dengan kekuatan politik yang kuat dalam organisasi. Kenali mereka.

      ·Pastikan Anda memiliki hubungan lintas hirarki (rekan sekerja, atasan, eksekutif).

      ·Mulai membangun hubungan dengan mereka yang memiliki kekuatan secara informal.

      ·Bangun hubungan Anda berdasarkan kepercayaan dan respek. Hindari pujian kosong.

      ·Ramah pada semua orang namun jangan menggabungkan diri dengan satu grup atau lainnya.

      ·Jadilah bagian dari beberapa jaringan, dengan ini Anda memastikan Anda memegang denyut nadi organisasi.

      4.Gunakan Jaringan Anda

    Bersamaan dengan membangun hubungan, Anda perlu belajar untuk menjaga diri dari politik negatif, dan mempromosikan diri serta tim Anda secara positif. Gunakan jaringan Anda untuk:

      ·Mendapatkan akses pada informasi.

      ·‘Menampakkan’ pencapaian-pencapaian Anda dan tim Anda.

      ·Meningkatkan hubungan ‘sulit’

    5. Netralkan Permainan Negatif

    Dengan pemetaan yang Anda lakukan, Anda dapat mengenali mereka yang menggunakan orang lain demi tujuan mereka sendiri, dan belum tentu untuk tujuan baik. Wajar Anda ingin menjaga jarak dengan mereka. Namun seringkali yang Anda harus melakukan yang sebaliknya. Ungkapan ‘dekatkan diri Anda dengan kawan Anda, tapi lebih dekatkan lagi musuh Anda’ sangat tepat bagi politik kantor.

      ·Kenali orang-orang ini dan bersikap sopan, namun selalu hati-hati dengan perkataan Anda.

      ·Pahami motivasi dan tujuan mereka sehingga Anda belajar bagaimana menghindari atau melawan dampak dari politik negatif yang mereka lancarkan.

      ·Waspadai, orang-orang ini pada dasarnya tidak berpikir mereka memiliki kemampuan, karenanya mereka bergantung pada politik agresif untuk memajukan diri mereka.

    6. Atur Perilaku Anda

    Melalui observasi Anda akan paham mana yang berlaku dalam budaya organisasi , dan mana yang tidak. Kenali perilaku yang sukses dijalankan orang lain yang dapat Anda jadikan contoh. Berikut adalah perilaku pada umumnya yang dapat mencegah politik negatif menyebar:

      ·Jangan menyebarkan gosip, penilaian yang meragukan atau menyebarkan rumor. Ketika Anda mendengar sesuatu, berhentilah sejenak untuk mempertimbangkan kedibilitasnya.

      ·Berdirilah di atas konflik interpersonal, jangan terpancing dalam argumen.

      ·Peliharalah integritas Anda, selalu bersikap profesional dan ingat tujuan organisasi Anda.

      ·Bersikap positif, hindari mengeluh.

      ·Percaya diri dan asertif, namun tidak agresif

      ·Ketika menyuarakan kritik atau ketidaksetujuan, pastikan Anda menggunakan perspektif organisasional, bukan perspektif pribadi Anda.

      ·Jangan bergantung pada kerahasiaan, asumsikan saja hal itu akan tersebar dan putuskan mana saja yang perlu Anda ungkapkan.

      ·Jadilah sosok berintegritas yang dapat dijadikan model dalam tim Anda, dan halangi politik di dalam tim Anda.

    Politik kantor adalah fakta. Berpolitik dengan bijak akan membantu Anda mendapatkan apa yang Anda inginkan tanpa mengorbankan kepentingan orang lain dalam prosesnya.

   For Further Information, Please Contact Us!