Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

MEMAHAMI PERBEDAAN AKUNTANSI DENGAN PEMBUKUAN

12 October 2019
Category: ACCOUNTING
Penulis:         Nathania Angela Lomban, S.E.
MEMAHAMI PERBEDAAN AKUNTANSI DENGAN PEMBUKUAN

Akuntansi dan pembukuan adalah istilah yang sering ditemukan dalam pengelolaan perusahaan. Kedua istilah ini saling berkaitan dan penting dalam keuangan suatau perusahaan. Pembukuan adalah langkah awal dari kegiatan akuntansi, dan bisa dikatakan sebagai landasan dasar dalam proses akuntansi. Apabila dilakukan dengan benar, maka kegiatan akuntansi akan berjalan dengan baik. Tapi, akuntansi dan pembukuan juga terdapat perbedaan. Perbedaan akuntansi dan pembukuan sering kali tidak disadari oleh para pemilik bisnis. Ketika dilihat lebih mendalam, perbedaan akuntansi dan pembukuan dapat dilihat bahkan dari pengertiannya saja. Berikut adalah penjelasan dari perbedaaan yang lebih detail antara pembukuan dan akuntansi:

Pengertian Akuntansi dan Pembukuan

Dari segi pengertian akuntansi dan pembukuan sudah berbeda. Akuntansi adalah istilah yang lebih luas daripada hanya sekedar pembukuan. Akuntansi adalah seni untuk mencatat, meringkas, menganalisis, dan melaporkan data yang berkaitan dengan transaksi keuangan dalam perusahaan untuk digunakan oleh pengambil keputusan. Jadi akuntansi adalah bidang pekerjaan yang berhubungan dengan memproses data keuangan dan data pendukungnya. Orang yang bertanggungjawab terhadap proses ini disebut sebagai akuntan. Lain halnya dengan pembukuan. Pembukuan adalah tahap mencatat dalam proses akuntansi. Pembukuan mengacu pada aspek penyimpanan catatan akuntansi, dan ini mencakup semua informasi mengenai transaksi dan aktivitas keuangan suatu bisnis. Dari pengertian ini dapat kita simpulkan bahwa pembukuan merupakan bagian dari akuntansi itu sendiri.

Tujuan Pembukuan dan Akuntansi

Akuntansi bertujuan untuk menyediakan laporan yang dapat menyatukan indikator utama keuangan. Akuntansi mengubah informasi dari transaksi ke buku besar menjadi pernyataan yang mengungkap gambaran bisnis yang lebih besar. Hasilnya adalah pemahaman yang lebih baik tentang profitabilitas aktual, dan kesadaran akan arus kas dalam bisnis. Setiap transaksi bisnis yang dicatat dalam pembukuan seperti kas, barang, penjualan dan pembelian bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai pendapatan dan pengeluaran pada akhir periode akuntansi.

Kualifikasi

Petugas pembukuan (bookkeeper) bertanggung jawab mencatat transaksi bisnis sehari-hari setidaknya memiliki gelar diploma dalam bidang akuntansi. Seorang bookkeeper dituntut untuk akurat dalam penyajian data, karena buku besar berisikan detil informasi mengenai transaksi perharinya. Seorang bookkeeper juga harus memiliki pengetahuan mengenai topik-topik keuangan yang utama. Selama bekerja, mereka akan diawasi oleh akuntan ataupun pemilik bisnis yang pembukuannya sedang diproses.

Untuk kualifikasi seorang akuntan, setidaknya telah memperoleh gelar sarjana. Akuntan juga sebaiknya memperoleh sertifikasi profesional tambahan dengan mengikuti Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP). Seorang akuntan pada umumnya mampu mengerjakan tugas yang cukup luas bahkan hingga melakukan melakukan audit, meninjau laporan, dan mewakili klien sebelum IRS. Mereka dituntut untuk teliti, terukur, skeptis, logis, konsisten, disiplin serta patuh terhadap etika yang berlaku.

Ruang Lingkup Kerja

Kegiatan pembukuan antara lain, menerbitkan faktur kepada pelanggan, mencatat faktur dari supplier, mencatat perubahan dalam persediaan, mencatat penerimaan kas dari pelanggan, membayar supplier, memproses transaksi kas kecil, serta memproses payroll. Sementara, kegiatan dalam akuntansi antara lain, membuat daftar akun, menyiapkan Buku Besar, merancang laporan keuangan, menerbitkan laporan manajemen yang disesuaikan dengan isu-isu yang spesifik, membuat anggaran dan membandingkannya dengan hasil sebenarnya, serta membuat laporan pajak dan lain sebagainya.

Analisis

Seorang bookkeeper memang tidak dituntut untuk memiliki skill yang terlalu banyak, karena proses pembukuan hanya pada pencatatan tanpa memerlukan analisis apa pun. Sementara seorang akuntan haruslah memiliki skill yang mumpuni untuk dapat menganalisis dan menginterpretasikan informasi di buku besar ke dalam laporan.

Meskipun terdapat perbedaan di antara keduanya, namun dalam praktiknya semua hal tersebut bisa saja kabur. Ini karena pembukuan dan akuntansi merupakan hal yang berhubungan dan keduanya pun dapat berkolaborasi. Catatan keuangan yang terorganisir dan keuangan seimbang yang dihasilkan oleh bookkeeper, ditambah dengan strategi keuangan yang cerdas dan pengarsipan pajak yang akurat oleh akuntan, berkontribusi langsung pada keberhasilan jangka panjang setiap bisnis.

Kemajuan teknologi yang menghasilkan otomatisasi dalam berbagai proses pengelolaan keuangan perusahaan juga berperan aktif dalam pengaburan perbedaan ini. Otomatisasi telah membebaskan para bookkeeper dari tugas yang berulang dan monoton. Ini memungkinkan mereka untuk meningkatkan skill dan memegang tugas yang lebih kompleks.

   For Further Information, Please Contact Us!