Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

ARTIFICIAL INTELLIGENCE UNTUK INTERNAL AUDIT: BERMANFAAT ATAU MERUGIKAN?

23 August 2019
Category: INTERNAL AUDIT
Penulis:         Suryo Kuncoro Yudho, S.E.
ARTIFICIAL INTELLIGENCE UNTUK INTERNAL AUDIT: BERMANFAAT ATAU MERUGIKAN?

Internal Auditor dituntut harus mampu untuk dapat menganalisis berbagai proses operasional diperusahaan dan memahami masalah yang terjadi serta kemungkinan risiko yang akan muncul. Perkembangan dunia teknologi yang semakin modern menuntut agar Internal Auditor dapat lebih memanfaatkan teknologi. Hal ini terbukti dengan adanya Artificial Intelligence (AI) yang sering diperbincangkan oleh kalangan praktisi Internal Auditor. Lalu, apakah yang dimaksud dengan AI serta hubungannya dengan internal auditor?

Artificial Intelligence (AI) merupakan salah satu bidang studi mengenai pemikiran-pemikiran cerdas yang dapat digunakan sebagai bentuk untuk melakukan sebuah perhitungan secara otomatis system komputer. Perhitungan-perhitungan yang dilakukan oleh AI bertujuan untuk menciptakan sistem komputasi yang lebih terkendali supaya memudahkan pekerjaan bagi penggunanya, dan menganalisis suatu permasalahan atau dokumen. Namun, Artificial Intelligence (AI) masih memunculkan pro dan kontra dalam implementasi di bidang internal audit karena kurangnya informasi yang memadai.

Secara eksplisit, Artificial Intelligence (AI) tentunya sangat berguna bagi para pekerja di berbagai bidang. Artificial Intelligence (AI) dapat membantu sebuah bisnis untuk menciptakan efektivitas dan efisiensi. Dalam bidang internal audit, misalnya, Artificial Intelligence (AI) dapat memudahkan Internal Auditor dalam melakukan ulasan terkait dokumen-dokumen yang harus ditinjau kembali dari sebuah perusahaan. Bukan suatu hal yang baru jika Internal Auditor harus memeriksa berbagai macam jenis dokumen dengan banyak halaman didalamnya. Akan tetapi, dengan adanya Artificial Intelligence (AI) dapat meminimalisir waktu yang digunakan oleh Internal Auditor dalam mengaudit laporan. Selain itu, Artificial Intelligence (AI) juga berfungsi dalam mengenali dan memproses dokumen-dokumen yang secara otomatis akan tersambung, tanpa melibatkan campur tangan Internal Auditor di masa mendatang.

Teknologi dapat membantu Internal Auditor dalam proses yang sebelumnya harus dilakukan secara manual menjadi otomatis. Di dalam proses confirmation, Artificial Intelligence (AI) dapat membantu untuk menyiapkan, mengotorisasi, mendistribusi, mengumpulkan, mengelola, dan mengevaluasi hasil. Contohnya adalah Artificial Intelligence (AI) dapat membantu dalam proses penghitungan persediaan yang dilakukan secara manual dengan mengunjungi klien serta mengamati atau menghitung persediaan dan barang jadi milik klien. Dengan adanya AI, proses penghitungan dan pengidentifikasian persediaan diharapkan dapat dilakukan secara otomatis dengan menggunakan kamera dan perangkat lunak.

Di dalam proses pengauditan, Artificial Intelligence (AI) tidak dapat dijalankan untuk melakukan suatu proses sepenuhnya tanpa adanya peran dari Internal Auditor karena terdapat proses yang harus menggunakan judgement seorang Auditor dan tidak bisa diambil alih dengan teknologi. Di sisi lain masalah yang timbul adalah teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) tersebut belum bisa menentukan kelengkapan dari sebuah data atau dokumen yang dibutuhkan dalam sebuah transaksi, pihak-pihak yang belum terlibat, serta wajar atau tidaknya sebuah penilaian bagi sebuah aset (Willington, 2016) sehingga peran Auditor masih dibutuhkan dalam pengimplementasian dari teknologi Artificial Intelligence (AI) ini.

Teknologi yang modern serta improvisasi memang penting. Namun, semua hal tersebut perlu diselaraskan agar tidak terjadi ketimpangan yang terlihat sangat signifikan. Hal ini merupakan salah satu analogi dalam implementasi Artificial Intelligence (AI) bagi internal audit. Dibutuhkan kolaborasi antara ilmuan, pengembang perangkat lunak, dan Internal Auditor untuk menciptakan teknologi yang dapat dipertanggungjawabkan agar Artificial Intelligence (AI) dapat meminimalisir risiko. Jadi, tidak ada yang lebih penting antara Artificial Intelligence (AI) dengan human intelligence karena sejatinya saling melengkapi satu sama lain

   For Further Information, Please Contact Us!