Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

GENERASI MILLENNIAL HARUS CAKAP MENGATUR KEUANGAN

20 December 2018
Category: SECRETARY
Penulis:         Mistianah, S.E.
GENERASI MILLENNIAL HARUS CAKAP MENGATUR KEUANGAN

Tahun 2018 akan segera berakhir, dimana tahun ini telah dilalui dengan kondisi yang tidak mudah. Kita akan menyongsong tahun 2019 dengan harapan baru dan jiwa optimis. Perekonomian global pada tahun 2019 akan berlanjut mengalami tekanan, dengan melihat perekonomian domestik yang masih rentan, hal ini akan berpotensi dapat membayangi laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019. Tahun 2019 yang sarat dengan tahun politik dengan adanya pemilihan anggota dewan dan pilpres, tentunya akan berdampak pada sektor perekonomian yang lain di era yang sudah memasuki perkembangan dengan menggunakan teknologi digital. Banyak sekali ekonom yang akan membahas kondisi perekonomian Indonesia dan Global per 2018, serta prediksinya di tahun 2019. Strategi apa yang perlu dipersiapkan generasi millennial untuk menghadapi tantangan dan menemukan peluang di tahun 2019 ini?

Kehadiran generasi millennial tentu saja memberikan warna tersendiri untuk pebisnis tanah air. Jumlahnya yang mencapai hampir setengah dari keseluruhan pekerja aktif di Indonesia, membuat cara kerja di sebuah organisasi harus beradaptasi dengan karakteristik generasi ini agar mereka mampu memaksimalkan potensinya. Generasi yang banyak didominasi oleh Generasi Y ini, mereka lahir di zaman serba tersedia, baik sarana dan prasarana. Generasi yang hidup dengan segala informasi yang sudah tersedia, yang menginginkan segala sesuatu to the point. Mereka kerap mengharapkan tanggapan yang segera, semua serba cepat dan instant. Sejurus kemudian lahir generasi Z atau generasi era digital yang identik dengan percaya diri yang tinggi, dimana mereka dilahirkan ketika internet sudah berkembang pesat, dan mereka tidak mengenal kehidupan tanpa internet. Oleh karena itu mereka sangat mahir menggunakan gadget dan pemanfaatan teknologi informasi sehari-hari.

Millenial yang identik dengan orang-orang yang kreatif, connected dan confident dimana mereka tentunya tidak bisa “berpisah” dengan gadget atau smartphone-nya. Cepatnya informasi karena kecanggihan teknologi ini, sering kali kita juga mendapatkan notifikasi tentang promo atau diskon produk. Maraknya online shop, ditambah lagi dengan mudahnya sistem pembayaran, membuat generasi ini menjadi generasi yang konsumtif. Apabila hal ini dibiarkan berlarut-larut, maka lambat laun akan menganggu keuangan kita. Bisa jadi pos yang sudah dialokasikan untuk satu bulan, tiba-tiba habis jauh sebelumnya. Hal ini mungkin saja bisa terjadi, karena memang generasi millennial ini generasi yang dinamis, mengikuti tren, dan kurangnya edukasi bagaimana mengatur keuangan secara tepat. Berikut tips bagaimana cara sederhana yang bisa diimplementasikan, dalam pengaturan keuangan:

    1.Tentunya kita harus mengatur skala prioritas dari pengeluaran kita. Mungkin bisa menerapkan rumus 50%, 30%, 20%. Jadi 50% dapat kita alokasikan untuk kebutuhan sehari-hari kita, kemudian 30% mungkin bisa kita gunakan untuk makan, hangout dengan rekan atau keluarga. Dan sisa 20% kita gunakan untuk investasi atau menabung. Jadi tetap gunakan rumus-rumus yang masuk akal agar hidup tetap balance dan tetap bisa menikmati hidup secara wajar. Kebutuhan pribadi bisa dipenuhi, kebutuhan sosial juga bisa dipenuhi dan kebutuhan investasi juga bisa dipenuhi.

    2.Bijak menggunakan kartu kredit. Kartu kredit sebagai alat yang memudahkan dalam kita melakukan transaksi pembelajaan, selain itu adanya jangka waktu pembayaran sehingga dapat kita manfaatkan dalam pengaturan keuangan kita. Banyaknya promo yang ditawarkan, tidak hanya produk namun juga restaurant dan tempat hangout, membuat anak millennial tidak hanya memiliki satu kartu kredit. Oleh karena itu, banyak generasi millennial menjajal kemudahan dan fasilitas yang ditawarkan oleh kartu kredit ini. Namun, karena mudahnya bertransaksi jangan sampai kita tidak bisa mengontrol transaksi yang sudah dilakukan selama satu bulan, sehingga ketika jatuh tempo pembayaran, angka billing melonjak dari apa yang sudah dipos-kan. Akan lebih runyam lagi, ketika kita tidak melakukan pembayaran penuh atas billing yang terbit pada bulan ybs, sehingga akan menimbulkan bunga, yang tentunya akan menambah jumlah pengeluaran kita.

    3.Kita harus mengendalikan pola hidup atau gaya hidup. Generasi millennial ini tentunya suka mengikuti trend, oleh karena itu mereka ingin keberadaannya “diakui” sehingga bisa jadi mengesampingkan kebutuhan lain hanya untuk gaya hidup. Tetapi gaya hidup ini mesti kita sesuaikan dengan penghasilan yang diterima. Jangan karena hanya ingin terlihat gaul, bisa hangout di restaurant mahal kemudian diupload di media social, akhirnya kita jadi memaksakan diri, sehingga ini akan menyusahkan kita dikemudian hari. Yang perlu diingat seberapa besarpun gaji yang kita terima, itu tidak akan pernah cukup membeli gaya hidup.

4.Tentukan batas pengeluaran. Misalkan kita ada limit untuk satu hari, namun jika hal ini dirasa sulit bisa juga diterapkan batas pengeluaran mingguan. Ketika kita sudah menghabiskan dari yang sudah ditentukan, maka waktunya kita untuk berhenti agar pengeluaran kita tidak semakin membengkak. Bahkan membatasi uang tunai yang ada didompet, bisa juga menjadi cara yang efektif.

Itu tadi tips sederhana yang bisa mulai dicoba diterapkan. Meskipun kita masih muda, masih energik tetapi kita tetap bisa menikmati hidup tetapi juga tidak lupa berinvestasi untuk kehidupan dimasa datang. Generasi millennial yang creatif, connected dan confident bisa memanfaatkan kecanggihan dan kecepatan teknologi sebagai salah satu sarana dalam mengatur keuangannya, misalkan dengan aplikasi financial planner, sehingga tidak hanya bersifat konsumtif dalam gaya hidup, namun bijak dan tertib dalam perencanaan keuangan untuk jangka panjang.

   For Further Information, Please Contact Us!