Pendekatan Baru Dalam Penganggaran: ACTIVITY-BASED BUDGETING
02 May 2015
Category: MANAGEMENT SYSTEM
Penulis:
Iryuvita Januarizka Putri Radjamin, S.M.
Activity-based budgeting merupakan pendekatan baru dalam proses penyusunan anggaran. Pendekatan penyusunan anggaran yang baru ini berfokus pada improvement terhadap sistem yang digunakkan oleh organisasi agar dapat menghasilkan value bagi pelanggan. Activity-based budgeting berbeda secara signifikan jika dibandingkan dengan traditional budgeting. Secara ringkas perbedaannya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Perbedaan
|
Traditional Budgeting
|
Activity-Based Budgeting
|
Fokus
|
Fungsi
|
Sistem
|
Tujuan
|
Menjalankan bagian dari sistem yang ada, memenuhi kebutuhan fungsi, melaksanakan pengendalian, dan cost control.
|
Melakukan improvement terhadap sistem, memuaskan kebutuhan customers, dan cost reduction.
|
Pada dasarnya dengan dilakukan pengganggaran dengan model ini, perusahaan dapat meningkatkan nilai organisasi dengan 2 hal, yaitu: dengan menghilangkan pemborosan, dan mengurangi beban kerja.
Oleh karena biaya timbul sebagai akibat adanya aktivitas, maka cara efektif untuk mengatasi pemborosan adalah dengan mengelola penyebab timbulnya biaya tersebut, yakni aktivitas. Anggaran menjadi langkah strategik untuk melaksanakan pengurangan biaya (cost reduction). Para penyusun anggaran akan mendapat informasi mengenai activity driver dan resource driver yang berkaitan dengan setiap aktivitas sehingga memperjelas sebab akibat antara cost object, aktivitas dan biaya. Berdasarkan hal ini banyak perusahaan kemudian lebih memilih untuk menyajikan tingkat tambahan nilai (value) yang diperoleh dibanding sekedar membandingkan aktivitas yang menambah nilai (value-added activities) versus aktivitas bukan penambah nilai (non value-added activities).
Cara meningkatkan nilai organisasi lainnya adalah dengan menentukan pengurangan biaya tanpa harus mengurangi kualitas output. Kunci kesuksesan untuk mengurangi beban kerja adalah dengan memperoleh pemahaman mendalam mengenai output yang diinginkan customer. Tujuannya selain untuk mengetahui keinginan customer (eksternal dan internal), juga untuk memahami kebutuhan atas output dan bagaiman hal tersebut dapat dimanfaatkan perusahaan.
Tahap dalam proses activity-based budgeting meliputi:
1. Menganalisa Strategi
Fokus utama dalam penyusunan strategi adalah merencanakan aktivitas untuk mendapatkan value. Sehingga dibuatlah strategi yang diterjemahkan dalam proses bisnis, aktivitas, dan kondisi yang sesuai. Proses ini diawali dengan analisis customer requirements dan pengetahuan pasar. Semisal setelah perusahaan mengetahui berapa harga yang diterima oleh customer kemudian perusahaan dapat menghitung berapa biaya yang sesuai untuk mencapai profit margin yang diinginkan.
2. Menetapkan Panduan Perencanaan
Untuk menerjemahkan sasaran dan tujuan strategic dalam proses anggaran diperlukan panduan ini yang dibuat oleh manajemen puncak yang kemudian disampaikan ke masing-masing manajer.
3. Menerjemahkan Strategi ke Aktivitas
Langkah berikutnya adalah penentuan target dari setiap aktivitas dan proses bisnisnya. Manajemen me-review proses bisnis untuk dapat meringkas dan mengeliminasi kemungkinan adanya aktiitas ganda. Analisis aktivitas dilakukan dengan melihat aktivitas yang dilakukan, banyaknya orang yang terlibat, waktu dan sumber daya yang dibutuhkan, dan penaksiran value dari aktivitas tersebut. Setelah dilakukan analisis, manajemen menyusun rencana aktivitas yang bersifat perbaikan dengan pendekata target costing.
4. Menetapkan Beban Kerja dan Proyek Departemen
Di tahap ini, target penjualan produk/jasa ditetapkan untuk memproyeksikan beban kerja. Beban kerja dalam hal ini adalah jumlah volume output dimana aktivitas / proses diperlukan untuk menghasilkannya. Ada 3 tahap utama : peramalan produk, peramalan non produk (departemen pendukung), dan peramalan proyek special (ISO, sistem computer, dll).
5. Menyusun Anggaran Final
Setelah menyusun anggaran, mengestimasi pendapatan dan penghematan biaya, maka data yang dihasilkan tersebut kemudian diserahkan kepada departemen anggaran untuk dikompilasi menjadi rancangan anggaran final.