Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

Pentingnya Akuntansi Bagi UMKM

05 August 2015
Category: ACCOUNTING
Penulis:         ADE INDRA WIJAYA, S. Ak.
Pentingnya Akuntansi Bagi UMKM

Tentunya, masyarakat luas sudah mengenal apa itu UMKM. UMKM merupakan singkatan dari Usaha Mikro Kecil dan menengah, contohnya toko kelontong, depot makanan, bengkel reparasi, salon potong rambut, café, dan masih banyak yang lainnya. Di era yang kondisi ekonominya tidak menentu ini, banyak sekali perusahaan besar yang mengalami resesi yang salah satu penyebabnya adalah melemahnya nilai rupiah terhadap mata uang asing. Salah satu tonggak utama yang dapat mempertahakan perekonomian Indonesia ini adalah UMKM. Namun banyak sekali UMKM yang kurang stabil ekonominya dikarenakan kurangnya kesadaran mereka betapa pentingnya akuntansi bagi usaha mereka. Lalu, apa gunanya akuntansi bagi UMKM ?

Banyak sekali pemilik UMKM menganggap bahwa akuntansi tidak begitu penting bagi usaha mereka. Kebanyakan pemilik UMKM lebih focus pada pengembangan usahanya melalui pemasaran, mencari supplier yang sesuai, memberikan pelayanan yang baik, tetapi tidak pernah mengetahui secara rinci alur biaya yang keluar dan masuk. Apakah dengan mampunya UMKM memberi pelayanan yang baik bisa menjadi indikator meningkatnya penghasilan mereka? Ya, hal ini masih memungkinkan. Tetapi, kita mengerti betul bahwa ketika menjalankan suatu usaha tidak ada yang dapat berjalan mulus. Bahkan di jalan tol saja kita dapat mengalami hambatan di masa kini. Pasti ada hambatan – hambatan yang mengganjal ketika kita menjalankan usaha seperti tidak sesuainya besar gaji karyawan dengan kontribusnya terhadapat usaha, rusaknya persediaan, piutang yang tak tertagih, dan masih banyak hambatan lainnya. Namun, apakah para pemilik UMKM menyadari akan hal itu? Kebayakan pemilik UMKM menjalankan usahanya dengan menggunakan insting ekkonomi mereka. Jika berhasil menjual banyak berarti untung, jika tidak terjual brarti rugi. Sebatas hal itu saja yang mereka ketahui. Tetapi, berapakah keuntungannya, seberapa besar kerugiannya, berapa piutang yang tak tertagih, mereka hanya bisa menjawab berdasarkan perkiraan mereka saja.

Untuk bisa Mengatasi masalah itu, disnilah peran akuntansi dibutuhkan. Dengan UMKM menerapkan akuntansi dalam usahanya, ini akan membantu memudahkan mereka dalam mengevaluasi kinerja usaha mereka. Dengan evaluasi ini dapat menjadi pedoman bagi para pemilik UMKM untuk menetukan jalur yang seharusnya diambil oleh para pemilik usaha agar usahaya dapat maju dan berkembang. Bagi para pemilik usaha memang berat untuk menjalankan system akuntansi dalam usahanya. Proses akuntansi ini membutuhkan waktu dan biaya yang cukup banyak. Apalagi ketika pemilik usaha tidak memiliki wawasan yang cukup mengenai akuntansi. Akhirnya mereka harus membayar tenaga ahli yang menguasai bidang akuntansi untuk bisa menerapkan system akuntansi dalam usahanya. Otomatis ini akan menjadi pengeluaran yang cukup signifikan bagi usahanya karena untuk merekrut tenaga ahli akuntansi membutuhkan biaya yang besar. Sedangkan jika pemilik memiliki kemampuan yang cukup dalam bidang akuntansi pun akan menyita banyak waktu baginya hanya untuk pengerjaan administrasi daripada untuk memasarkan produknya. Inilah yang menjadi penyebab para pemilik UMKM tidak menerapkan system akuntansi dalam usahanya karena mereka lebih focus pada input yang ingin didapat dari pada mengatur alur biayanya.

Jika kita lihat dari kacamata yang berbeda, mengapa beberapa perusahaan besar dapat mempertahankan usahanya di saat – saat yang sulit? Ini dikarenakan mereka memiliki penunjuk arah yang tepat. Mereka dapat mencari jalur yang paling baik bagi jalannya perusahaannya. Bukan karena mereka memiliki modal yang besar atau uang yang banyak. Meskipun mereka memiliki modal yang besar atau jumlah kas yang besar tidak menjadi pedoman mereka untuk bisa berhasil. Dengan kas yang besar jika mereka tidak mampu mengalokasikan kas mereka ke hal – hal yang tepat dan aktivitas yang bernilai lebih, ka situ akan habis sia – sia. Meskipun mereka memiliki cadangan kas yang besar juga, jika mereka tidak memiliki pedoman, akhirnya cadangan ka situ juga akan berakhir sia – sia. Dan akan begitu sterusnya hingga modalnya habis bersih. Usaha kecil yang tidak menerapkan system akuntansi ini layaknya pergi berperang tanpa memiliki panglima perang. Mereka akan maju berperang hanya menggunakan senjata yang mereka memiliki dan menyerang dengan membabi buta. Akibtanya tidak ada yang dapat mengingatkan kondisi mereka. Mereka akan terus menyerang meskipun sudah tidak memiliki pasukan yang cukup lagi dan akhirnya mereka pun akan kalah dalam peperangan. Akuntansi ini berperan sebagai panglima perang tersebut. Data yang dihasilkan akutansi ini yang akan mengatur jalannya usaha, apa yang seharusnya dilakukan.

Sebenarnya, untuk UMKM tidak perlu menggunakan system akuntansi yang begitu rumit. Mereka para pemilik usaha yang tidak memiliki kemampuan di bidang akuntansi, tidak perlu merekrut tenaga konsultan yang mahal hanya untuk melakukan pembukuan. Pembukuanadalah istilah yang digunakan untuk mewakili aktivitas mengumpulan bukti transaksi(nota) —> mencatat (menjurnal)—> mengelompokan (ke dalam akun-akun buku besar sesuai aktivitas)—> menyusunan laporan keuangan. Untuk melakukan tugas ini, Pemilik usaha tidak perlu merekrut tenaga ahli akuntansi yang mahal. Proses pembukuan, dilakukan oleh seorang pegawai pembukuan yang memiliki skill khusus pembukuan. Tidak perlu sarjana akuntansi. D3 akuntansi (bahkan lulusan SMK Akuntansi) pun sudah cukup, sehingga tidak perlu biaya yang mahal. Data hasil pembukuan ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk mengelola arus kas perusahaan, modal kerja non kas, hutang piutang usaha, dan laba rugi usaha . Semua informasi itu bisa diperoleh hanya dengan membaca laporan keuangan yang dibuat oleh pembuat pembukuan.

Jadi kesimpulannya, meskipun UMKM pun butuh menerapkan system akuntansi dalam usahanya karena dengan akuntansi ini, pemilik UMKM dapat mengetahui mengevaluasi kinerja usahanya melalui data – data yang sudah dibuat. Mereka pun dapat mengetahui secara rinci keluar masuknya uang mereka. Jadi bukan tidak mungkin UMKM ini bisa menjadi usaha yang besar dan memiliki kekuatan ekonomi yang stabil dan mampu bersaing dengan usaha – usaha lainnya, asalkan UMKM ini memiliki pedoman yang tepat untuk menentukan arah usahanya. Jika tidak diterapkan mulai sekarang, seberapa besar keuntungan / kerugian yang dirasakan UMKM tidak akan pernah terdeteksi dan pemilik pun tidak akan pernah bisa melakukan pengelolaan yang tepat untuk keuangan usahanya.

Sumber :

http://jurnalakuntansikeuangan.com/2012/08/apakah-perusahaan-kecil-perlu-menerapkan-pembukuan-akuntansi/

   For Further Information, Please Contact Us!