Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

Apa Untungnya Bagi Saya?

16 December 2014
Category: HUMAN RESOURCE
Penulis:         Irene Tania ,S.Psi
Apa Untungnya Bagi Saya?

Pertanyaan di atas sudah sangat sering kita dengar dan hampir muncul di setiap proses transaksi. Kenyataannya memang seperti itulah kita mengatur kehidupan, baik secara pribadi maupun professional. Ungkapan ini memang egois, dan parahnya merupakan pendekatan sempit yang sifatnya jangka pendek bagi bisnis dan karis kita. Jutsru ketika kita bisa mengubah pemikiran ini dan memperbaiki diri maka hampir bisa dipastikan kita bisa jauh lebih sukses dari saat ini. Kita akan lebih pesat mengalami kemajuan jika kita dapat menyesuaikan pemikiran dengan bertanya kebalikannya “Apa yang bisa saya lakukan untuk Anda?”.

Banyak orang tidak sabar menerima imbalan. Namun jika kita berpikiran sebaliknya atau memiliki persepsi yang berbeda, apresiasi kita terhadap orang lain juga akan berbeda. Orang tidak akan seketika itu juga membentengi diri jika kita tidak berharap untuk segera mendapatkan imbalan dari setiap tindakan yang kita lakukan untuk orang lain. Lebih banyak peluang akan datang jika kita membantu orang lain.

Bagikan keuntungan dan peluang meskipun tidak terkait dengan pekerjaan kita. Kolega kita akan menghargainya, dan kesetiaan mereka kepada kita akan tumbuh.

Jangan pernah berharap bahwa kebaikan yang kita berikan kepada orang lain akan selalu mendapatkan hasil yang memuaskan atau mendapatkan balasan seketika. Yang harus disadari adalah pada saat kita memberikan atau melakukan sesuatu untuk orang lain maka pada saat itu juga kita sedang ber-networking. Dengan berbuat demikian maka orang lain akan memandang kita dengan persepsi yang lebih positif karena kita melakukan kebajikan demi networking.

Jadi jangan bertanya apa yang dapat dilakukan orang lain untuk kita, tetapi tanyakan apa yang dapat kita lakukan untuk orang lain. Jadilah seorang fasilitator. Pada akhirnya, kita akan mendapat imbalannya.

Persepsi diri – Bukan mempersepsikan diri

Makna Persepsi Diri bukanlah bagaimana cara kita memandang diri kita sendiri, namun justru menyadari dan peka terhadap bagaimana orang yang sedang berinteraksi dengan kita memandang diri kita. Persepsi diri adalah kesadaran yang sangat penting. Kita tahu bahwa ketika bertemu seseorang yang baru kita kenal, kita mengendalikan persepsi mereka atas diri kita. Kita menyampaikan ketulusan dan antusiasme kita. Yang paling terpenting adalah kita harus memiliki pengetahuan yang relevan. Mari kita bertanya pada diri kita, setelah menyelesaikan pertemuan awal dengan seseorang, apakah kita dapat merasakan bahwa orang tersebut tertarik pada diri kita? Apakah kita berhasil membuat mereka terkesan? Apakah mereka menyukai kita? Apakah kita mendapat perhatian dari mereka? Setiap produk atau jasa yang kita tawarkan dimulai dari apakah kita mendapatkan persepsi positif atau justru sebaliknya.

Namun ironisnya, banyak orang tidak menyadari persepsi orang lain terhadap diri mereka. Mereka kurang peka terhadap reaksi orang lain. Kita harus mulai menyadari bahwa kita harus mempromosikan diri sebaik mungkin, baik melalui penampilan, komunikasi yang tertata, sopan santun, maupun pengetahuan yang kita miliki. Jika kita dapat mempromosikan diri secara menguntungkan dalam kesan pertama, maka kita akan mendapatkan manfaat besar untuk kehidupan selanjutnya. Masalah sekecil apapun dapat membuat orang lain kehilangan minat terhadap diri kita atau produk atau jasa yang kita usung.

   For Further Information, Please Contact Us!