Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

Pentingnya Rasio Keuangan Dalam Bisnis

11 May 2015
Category: ACCOUNTING
Penulis:         Seruni Sekar Kinasih, S.E.
Pentingnya Rasio Keuangan Dalam Bisnis

Analisis rasio keuangan terutama bertujuan untuk mendapat gambaran tentang baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan pada saat dianalisis. Berdasarkan hasil analisis tersebut manajemen akan memperoleh suatu informasi tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan. Informasi tersebut dapat membantu manajer dalam memahami apa yang perlu dilakukan perusahan selain itu manajer dapat membuat keputusan-keputusan penting di masa yang akan datang.

Analisis rasio keuangan tidak hanya penting bagi pihak manajemen tetapi penting juga bagi pihak ekstern perusahaan. Bagi pihak ekstern, analisis rasio keuangan penting untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan keuangan suatu perusahaan. Dengan mengetahui perkembangan keuangan perusahaan tersebut mereka dapat memutuskan apakah akan tetap menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut atau tidak.

Manfaat dari analisis rasio keuangan adalah dapat mengetahui adanya kekuatan atau kelemahan keuangan dari tahun-tahun sebelumnya. Dengan membandingkan angka rasio keuangan dengan standar yang ditetapkan maka akan diperoleh manfaat lain yaitu dapat diketahui apakah dalam aspek keuangan tertentu perusahaan berada di atas standar di bawah standar. Apabila perusahaan berada di bawah standar, maka manajemen akan mencari faktor-faktor yang menyebabkannya untuk kemudian diambil kebijakan keuangan untuk dapat menaikkan rasio perusahaannya kembali.

Dennis (2006) menyatakan bahwa analisis rasio keuangan merupakan metode yang paling baik digunakan untuk memperoleh gambaran kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan. Analisis ini berguna sebagai analisis intern bagi manajemen perusahaan untuk mengetahui hasil keuangan yang telah dicapai guna perencanaan yang akan datang dan juga untuk analisis ekstern bagi kreditur dan investor untuk menentukan kebijakan pemberian kredit dan

penanaman modal suatu perusahaan.

Rasio keuangan merupakan perbandingan dari dua data yang terdapat dalam laporan keuangan peusahaan. Rasio keuangan digunakan kreditur untuk mengetahui kinerja suatu perusahaan dengan melihat kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-hutangnya (Dennis, 2006). Rasio keuangan dikelompokkan menjadi empat, yaitu:

    1.Rasio Likuiditas

    Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya (kurang dari satu tahun). Menurut Munawir (2004), rasio likuiditas dapat dibagi menjadi tiga:

    a.Current Ratio (CR) yaitu perbandingan antara aktiva lancar dan hutang lancar

    b.Quick Ratio (QR) yaitu perbandingan antara aktiva lancar dikurangi persediaan

    terhadap hutang lancar.

    c.Working Capital to Total Asset (WCTA) yaitu perbandingan antara aktiva

    lancar dikurangi hutang lancar terhadap jumlah aktiva.

    2.Rasio Solvabilitas/Leverage

    Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

    a.Debt Ratio (DR) yaitu perbandingan antara total hutang dengan total asset.

    b.Debt to Equity Ratio (DER) yaitu perbandingan antara jumlah hutang lancar dan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri.

    c.Long Term Debt to Equity Ratio (LTDER) yaitu perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri.

    d.Times Interest Earned (TIE) yaitu perbandingan antara pendapatan sebelum pajak (earning before tax, selanjutnya disebut EBIT) terhadap bunga hutang jangka panjang.

    e.Current Liability to Inventory (CLI) yaitu perbandingan antara hutang lancar terhadap persediaan.

    f.Operating Income to Total Liability (OITL) yaitu perbandingan antara laba operasi sebelum bunga dan pajak (hasil pengurangan dari penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan dan biaya operasi) terhadap total hutang.

    3.Rasio Aktivitas

    Menurut Ang (1997) rasio ini menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya atau perputaran (turnover) dari aktiva-aktiva. Rasio aktivitas dapat diproksikan dengan:

    a.Total Asset Turnover (TAT) yaitu perbandingan antara penjualan bersih dengan jumlah aktiva.

    b.Inventory Turnover (IT) yaitu perbandingan antara harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata.

    c.Average Collection Period (ACP) yaitu perbandingan antara piutang rata-rata dikalikan 360 dibanding dengan penjualan kredit.

    d.Working Capital Turnover (WCT) yaitu perbandingan antara penjualan bersih terhadap modal kerja.

    4.Rasio Profitabilitas

    Menurut Husnan dan Pudjiastuti (1994), rasio profitabilitas/rentabilitas digunakan untuk mengukur efisiensi suatu perusahaan dalam menggunakan aktivanya, efisiensi ini dikaitkan dengan penjualan yang berhasil diciptakan. Rasio profitabilitas dapat diproksikan dengan:

    a.Net Profit Margin (NPM) yaitu perbandingan antara laba bersih setelah pajak (NIAT) terhadap total penjualannya.

    b.Gross Profit Margin (GPM) yaitu perbandingan antara laba kotor terhadap penjualan bersih.

    c.Return on Asset (ROA) yaitu perbandingan antara laba setelah pajak dengan jumlah aktiva.

    d.Return on Equity (ROE) yaitu perbandingan antara laba setelah pajak terhadap modal sendiri.

   For Further Information, Please Contact Us!